sayup kudengar tapak langkah kakimu menjauh
mengalir bersama detak jantung yang melemah
sukma bergetar menahan kelopak bunga hati luruh
menepis kepingan asa yang tak mampu kujamah
mengalir bersama detak jantung yang melemah
sukma bergetar menahan kelopak bunga hati luruh
menepis kepingan asa yang tak mampu kujamah
sungguh sulit bagiku menyeberangi dimensi waktu
didalam diam termangu sendiri hanya berteman sepi
anganku berkelana tak tahu kemana kan mengadu
kerinduan akan hadirmu makin menghimpit urat nadi
didalam diam termangu sendiri hanya berteman sepi
anganku berkelana tak tahu kemana kan mengadu
kerinduan akan hadirmu makin menghimpit urat nadi
selaksa kenangan tentangmu menari indah dilangit kamar
diantara alunan melodi bersenandung tembang kasmaran
sedang rembulan dibalik kelambu semakin nampak memudar
keteguhan jiwa mulai goyah ditepi ambang batas kesabaran
diantara alunan melodi bersenandung tembang kasmaran
sedang rembulan dibalik kelambu semakin nampak memudar
keteguhan jiwa mulai goyah ditepi ambang batas kesabaran
mungkinkah esok pagi kutemukan secercah sinar cahaya nurani
bersama datangnya titik embun yang turun membina pengertian
masih adakah didalam benakmu tersungging keinginan ‘tuk kembali
menyapa sepucuk tunas kasih yang terkulai layu dilanda kekeringan
bersama datangnya titik embun yang turun membina pengertian
masih adakah didalam benakmu tersungging keinginan ‘tuk kembali
menyapa sepucuk tunas kasih yang terkulai layu dilanda kekeringan
aku terpuruk memendam gelisah didada
tiada mampu lagi menahan gejolak rasa
bagai kemarau panjang yang merindu hujan gerimis
untuk kesekian kalinya kau membuatku menangis… :,(
tiada mampu lagi menahan gejolak rasa
bagai kemarau panjang yang merindu hujan gerimis
untuk kesekian kalinya kau membuatku menangis… :,(
.oO-DB-Oo.
No comments: