Seorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan.Tiba-tiba lewat sebuah motor didepan mereka. Berkatalah

petani kepada istrinya,”Lihat Bu,betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu meski mereka kehujanan,tapi mereka bisa cepat sampai dirumah tidak seperti kita yg

harus lelah berjalan untuk sampai kerumah.”

Sementara itu pengendara motor dan istrinya yg sedang berboncengan dibawah derasnya air hujan melihat sebuah mobil pick up lewat didepan mereka. Pengendara motor itu

berkata kepada istrinya,”Lihat Bu, betapa bahagianya orang yg naik mobil itu, mereka tidak perlu kehujanan seperti kita.”

Didalam mobil pick up yg dikendarai sepasang suami istri terjadi perbincangan ketika sebuah sedan Mercy lewat,”Lihatlah Bu, betapa bahagia orang yg naik mobil bagus itu, pasti nyaman dikendarai tdk spt mobil kita yg sering mogok.”

Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya, dan ketika dia melihat sepasang suami istri yg berjalan bergandengan tangan dibawah guyuran air hujan, pria kaya itu

berkata dlm hati,”Betapa bahagianya suami istri itu,mereka dgn mesranya berjalan bergan dengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini, sementara

aku&istriku tidak pernah punya waktu untuk berduaan karena kesibukan masing-masing. Jarang kami merasakan suasana romantis. Aku sungguh iri dengan kemesraan mereka.

Harta yang melimpah seolah tak berharga bagiku .”

Kebahagiaan takkan pernah kita miliki jika kita hanya melihat kebahagiaan milik orang lain, dan selalu membandingkan hidup kita dengan hidup org lain.
Bersyukurlah senantiasa atas hidup kita, supaya kita tahu dimana kebahagiaan itu berada.

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’matKu), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”(QS. 14:7)

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur )kepada Allah(, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS.31:12)

“Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama )ilmu dan ibadah( dia melihat kepada yang

lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan.” (HR. Tirmidzi)

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua, dan kita bisa mengambil hikmahnya,,,amiin.