Puing rindu yang lama terkubur didalam putaran waktu
kini perlahan bangkit dan beterbangan bagai kupu-kupu
meliuk gerak tubuhnya mengajakku menari dilantai dansa
kepak sayapnya mengalunkan senada indah lagu nostalgia
kini perlahan bangkit dan beterbangan bagai kupu-kupu
meliuk gerak tubuhnya mengajakku menari dilantai dansa
kepak sayapnya mengalunkan senada indah lagu nostalgia
duhai gadis manis yang pernah memenjara hati ini
pemilik lengkung bibir yang memancar warna pelangi
mekar selaksa bunga dalam kalbuku saat kau tersenyum
menghiasi taman cinta yang tumbuh merebak wangi harum
pemilik lengkung bibir yang memancar warna pelangi
mekar selaksa bunga dalam kalbuku saat kau tersenyum
menghiasi taman cinta yang tumbuh merebak wangi harum
meski angin berhembus membawa detik waktu berjalan
namun inginku selalu berada dikala dulu kita berdua
merajut asa menggapai mimpi yang terselip di awan
menangis dalam rindu dan tertawa ditengah riuh canda
namun inginku selalu berada dikala dulu kita berdua
merajut asa menggapai mimpi yang terselip di awan
menangis dalam rindu dan tertawa ditengah riuh canda
kini kau tengah berlayar bersama yang lain diatas sampan
perahuku juga sedang bersandar didermaga negeri seberang
namun jejak langkah kakimu masih tergambar dalam ingatan
ketika kita menyusuri pantai dan rebah diatas batu karang
perahuku juga sedang bersandar didermaga negeri seberang
namun jejak langkah kakimu masih tergambar dalam ingatan
ketika kita menyusuri pantai dan rebah diatas batu karang
wahai tuan putri penguasa kerajaan cinta di masa lalu
sudikah kiranya kau turun sejenak menemaniku bernyanyi
biar kupetikkan lagi dawai gitar mengiring desah merdu
sekedar menumpahkan rasa yang sekian lama bersembunyi
tersadar diri ternyata waktu tak berpihak kepadakusudikah kiranya kau turun sejenak menemaniku bernyanyi
biar kupetikkan lagi dawai gitar mengiring desah merdu
sekedar menumpahkan rasa yang sekian lama bersembunyi
No comments: