mudahnya mulut bicara semudah kerdipkan mata
sejenak terlupa peristiwa yang menggores luka
tak ubahnya dengan penjual jamu pinggiran jalan
semata demi laku terjual keping barang dagangan
sejenak terlupa peristiwa yang menggores luka
tak ubahnya dengan penjual jamu pinggiran jalan
semata demi laku terjual keping barang dagangan
seribu janji melambung tinggi ke puncak bukit
menebarkan sejuta harapan menembus kaki langit
setinggi merpati terbang tak sedikitpun menyentuh tanah
nampak emas berkilau namun sejatinya seonggok sampah
menebarkan sejuta harapan menembus kaki langit
setinggi merpati terbang tak sedikitpun menyentuh tanah
nampak emas berkilau namun sejatinya seonggok sampah
dalam benaknya tertulis harga mati meraih kemenangan
tak peduli apapun diperbuat meski menipu hati nurani
sejenak rela wajahnya berkaca pada air hitam comberan
bagai orang suci dengan telunjuk mengarah kesana kemari
tak peduli apapun diperbuat meski menipu hati nurani
sejenak rela wajahnya berkaca pada air hitam comberan
bagai orang suci dengan telunjuk mengarah kesana kemari
berjuta nyawa telah terbuang jadi tumbal keserakahan
disudut kamar anak anak angsa menangis dalam pasungan
dipaksa menanggung dosa yang tak pernah dia lakukan
tunas muda tak mampu bertumbuh ditebas pisau kekuasaan
disudut kamar anak anak angsa menangis dalam pasungan
dipaksa menanggung dosa yang tak pernah dia lakukan
tunas muda tak mampu bertumbuh ditebas pisau kekuasaan
bekas darah yang tumpah tiada pernah terhapus
setiap perih luka tersayat musti terbayar impas
harapan tuk bertemu sinar pagi telah lama pupus
terlarut dalam gelap bersama impian yang kandas
setiap perih luka tersayat musti terbayar impas
harapan tuk bertemu sinar pagi telah lama pupus
terlarut dalam gelap bersama impian yang kandas
bagaimana kau bisa membingkai sepotong wajah
yang hendak kau selipkan diantara nama pahlawan
sedangkan tangis anak anaknya belum juga reda
tiada terganti meski hayat terlepas dari badan
yang hendak kau selipkan diantara nama pahlawan
sedangkan tangis anak anaknya belum juga reda
tiada terganti meski hayat terlepas dari badan
memanglah benar bahwa lidah tak bertulang
kala betutur kata kata manis semanis madu
apapun yang akan kau katakan di jaman sekarang
tak seperti apa yang kau bicarakan dimasa lalu
kala betutur kata kata manis semanis madu
apapun yang akan kau katakan di jaman sekarang
tak seperti apa yang kau bicarakan dimasa lalu
pucuk ilalang hanya menunggu semilir angin datang
bersama belalang yang bermain disela sela ranting
meraka tak butuh lagi kisah indah sebelum tidur menjelang
peluk tubuh dan basahi jiwa mereka yang telah lama kering
bersama belalang yang bermain disela sela ranting
meraka tak butuh lagi kisah indah sebelum tidur menjelang
peluk tubuh dan basahi jiwa mereka yang telah lama kering
hanya sejarah yang menjadi saksi bisu
yang terbungkam didalam pusaran waktu
hingga kini masih terdiam dan membeku
akankah terbuka dari ikatan belenggu
yang terbungkam didalam pusaran waktu
hingga kini masih terdiam dan membeku
akankah terbuka dari ikatan belenggu
bila saja diantara hati mau diajak bicara
tentu kebenaran dan keadilan akan segara tiba
memecah kerinduan yang selama ini tertahan
menjelma menjadi serangkai senyum kebahagiaan
tentu kebenaran dan keadilan akan segara tiba
memecah kerinduan yang selama ini tertahan
menjelma menjadi serangkai senyum kebahagiaan
No comments: